Batik Blora diperkenalkan pada 2008,
sebagai simbol potensi Blora yang 40 persen luasan wilayahnya merupakan
hutan jati. Selanjutnya, pada 2009 Pemda setempat mendesain batik
mustika yang mengusung kekhasan Blora, seperti kilang minyak, barongan,
tayub, satai, sedulur sikep atau Samin, daun jati, motif alur jati,
motif panen lombok, motif tunggak semi, motif pompa minyak, motif jual
satai, motif daun kering, moif daun gugur, motif ontoseno, motif kembang
kantil, dan motif sekar jagat yang merupakan kumpulan dari berbagai
motif khas Blora.
Batik Blora Motif Daun Jati
Sumber: http://bappedablora.blogspot.com
Sumber: http://mustika-galery.blogspot.com
Batik Blora Motif Jual Satai
Sumber: http://mustika-galery.blogspot.com
Sumber: http://mustika-galery.blogspot.com
Batik Blora Motif Sekar Jagad
Sumber: http://bappedablora.blogspot.com
Batik Blora Motif Pompa Minyak
Sumber: http://gumelar.web.id
Senin, 14 Mei 2018
Tradisi Sedekah Bumi Di Blora
Kabupaten Blora kaya akan kebudayaan lokal, salah satu diantaranya adalah Tradisi Sedekah Bumi. Tradisi ini merupakan kebiasaan yang sudah lama dilakukan oleh masyarakat dan turun temurun dari nenek moyang.
Tradisi Sedekah Bumi ini dilaksanakan setiap setahun sekali atau acara tahunan, biasanya yang mengikuti tradisi ini adalah para petani, meskipun tidak menutup kemungkinan seseorang yang merasa telah mencari dan mendapatkan rejeki di desa itu. Bagi mereka, Sedekah Bumi ini mempunyai makna yang sangat besar dan mendalam dan bukan hanya rutinitas tahunan saja.
Sedekah Bumi sudah menjadi tradisi yang menyatu dengan masyarakat dan sudah tidak dapat dipisahkan lagi, dan kebudayaan ini mengisyaratkan tentang kelestarian alam agraris di blora.
Suasana meriah sedekah bumi di blora
Di setiap desa akan berbeda waktu saat melaksanakan sedekah bumi, perbedaan itu tergantung waktu kapan desa itu akan panen raya, kemudian desa itu baru melaksanakan sedekah bumi. Upacara khas Blora ini biasa disebut "Gas Deso" dalam acara ini para warga akan membuat tumpeng serta jajanan dan makanan tradisional. Sedekah Bumi biasanya diselenggarakan di tempat yang dikeramatkan, seperti: waduk, sumur, balai desa, makam sesepuh, dan tempat yang disepakati oleh seluruh warga desa.
Acara ini memiliki makna yang sangat besar bagi masyarakat yang mengikutinya,yaitu memperkuat tali persaudaraan dan juga kekeluargaanya, terlihat dari warga yang ramai dan saling bertemu atau menemukan teman baru,sehingga memperkuat tali persaudaraan antar warga. Dan juga di dalam acara ini digelar kesenian tradisional khas blora, yaitu Barongan dan Tayub yang membuat meriahnya acara Sedekah Bumi ini.
Jadi inti dari Sedekah Bumi adalah sarana untuk mengucapkan dan mencurahkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia yang diberikan.
Sabtu, 12 Mei 2018
WISATA ROHANI DI BLORA
1MAKAM BUPATI BLORA TEMPO DULU
Makam Bupati Blora tempo dulu terletak di Desa Ngadipurwo Kecamatan Blora + 7 Km. ke arah Utara kota Blora. Dilokasi ini terdapat 8 (delapan) makam Bupati tempo dulu yang pernah menjabat di Kabupaten Blora dari Tahun 1762-1925. Untuk mengenang jasa-jasanya setiap tahun diadakan upacara ziarah yang berkaitan dengan Peringatan Hari Jadi Kabupaten Blora pada tanggal 11 Desamber. Adapun Bupati yang dimakamkan di Makam Ngadipurwo adalah: R.T. JAYENG TIRTONOTO, yaitu Bupati Blora Timur yang memerintah Tahun 1762-1782 pada masa Bupati kembar, yaitu R. WILOTIKTO di Blora Barat, tetapi kemudian R.T. WILOTIKTO menyerahkan kekuasaannya kepada R.T. JAYENG TIRTONOTO karena R. WILOTIKTO dipindahkan oleh ayahandanya di Kabupaten Pati. Dengan demikian sejak saat itu R.T. JAYENG TIRTONOTO memrintah sepenuhnya di Kabupaten Blora R.T. PRAWIROYUDO, yaitu Bupati Blora yang memerintah pada Tahun 1821-1823 R.T. WIRTONEGORO III, Bupati Blora yang memerintah pada Tahun 1823-1842 Bupati JOYONEGORO ( putra Bupati Bojonegoro) R.M.T.A. COKRONEGORO I, Bupati Blora yang memerintah pada Tahun 1842 ( hanya 7 Bulan) R.M.T.A. COKRONEGORO, Bupati Blora yang memerintah pada Tahun 1857-1885 R.M.T.A. COKRONEGORO III, Bupati Blora yang memerintah pada Tahun 1886-1908 R.M. SAID ABDUL KODIR, Bupati Blora yang memerintah pada Tahun 1908-1925.
2. MAKAM SUNAN POJOK
Makam Sunan Pojok terletak di jantung Kota Blora, tempatnya di sebelah Selatan alon-alon Kota Blora. Dari data yang diperoleh bahwa makam Sunan Pojok adalah makam SUROBAHU ABDUL ROHIM, ia adalah seorang Perwira di Mataram yang telah berhasil memadamkan kerusuhan di pesisir utara ( Tuban). Sekembalinya dari Tuban jatuh sakit dan meninggal dunia di Desa POJOK ( Blora ). Pangeran SUROBAHU ABDUL ROHIM dikenal pula dengan sebutan Pangeran Pojok, makam tersebut sampai sekarang masih dipelihara dan dihormati oleh masyarakat. Kemudian karen jasanya , maka puteranya yang bernama JAYA DIPA diangkat menjadi Bupati Blora yang pertama ( dinasti Surobahu Abdul Rohom ), setelah wafat digantikan putranya JAYA WIRYA, kemudian JAYA KUSUMA yang keduanya setelah wafat dimakamkan di lokasi makam Pangeran Pojok Kauman. Makam ini sering dikunjungi oleh masyarakat dalam dan luar kota terutama malam Jumat Pon, dan pada Bulan Suro diadakan Khol yang dihadiri peziarah dari berbagai wilayah di Blora.
3. MAKAM KH.ABDUL KOHAR
Makam K.H. ABDUL KOHAR, terletak di Desa Ngampel Kecamatan Blora + 10 Km kearah Utara Kota Blora ( jurusan Blora - Rembang ). K.H. ABDUL KOHAR adalah keturunan dari Kasultanan Demak, yaitu RADEN TRENGGONO. Semasa hidupnya K.H. Abdul Kohar selalu mengembara untuk memperdalam ilmu Agama Islam, akan tetapi setelah bertemu dengan Kyai NOOR FEQIEH disarankan supaya menetap disuatu tempat, yang akhirnya menetap,di Desa Ngampel dengan memulai babat hutan, mendirikan Masjid, Pondok Pesantren dan lain-lain. K.H. Abdul Kohar akhirnya meninggal dan dimakamkan di Desa Ngampel dan sampai sekarang selalu diperingati setiap tanggal 15 Suro Tahun Jawa.
KESENIAN BLORA
1. Kesenian Barong
Kesenian Barong atau lebih dikenal dengan kesenian Barongan merupakan kesenian khas Jawa Tengah. Akan tetapi dari beberapa daerah yang ada di Jawa Tengah Kabupaten Blora lah yang secara kuantitas, keberadaannya lebih banyak bila dibandingkan dengan Kabupaten lainnya.
Seni Barong merupakan salah satu kesenian rakyat yang amat populer dikalangan masyarakat Blora, terutama masyarakat pedesaan. Didalam seni Barong tercermin sifat-sifat kerakyatan masyarakat Blora, seperti sifat : spontanitas, kekeluargaan, kesederhanaan, kasar, keras, kompak, dan keberanian yang dilandasi kebenaran.
Barongan dalam kesenian barongan adalah suatu pelengkapan yang dibuat menyerupai Singo Barong atau Singa besar sebagai penguasa hutan angker dan sangat buas.
Adapun tokoh Singobarong dalam cerita barongan disebut juga GEMBONG AMIJOYO yang berarti harimau besar yang berkuasa.
Kesenian Barongan berbentuk tarian kelompok, yang menirukan keperkasaan gerak seekor Singa Raksasa. Peranan Singo Barong secara totalitas didalam penyajian merupakan tokoh yang sangat dominan, disamping ada beberapa tokoh yang tidak dapat dipisahkan yaitu : Bujangganong / Pujonggo Anom Joko Lodro / Gendruwo Pasukan berkuda / reog Noyontoko Untub.
Selain tokoh tersebut diatas pementasan kesenian barongan juga dilengkapi beberapa perlengkapan yang berfungsi sebagai instrumen musik antara lain : Kendang,Gedhuk, Bonang, Saron, Demung dan Kempul. Seiring dengan perkembangan jaman ada beberapa penambahan instrumen modern yaitu berupa Drum, Terompet, Kendang besar dan Keyboards. Adakalanya dalam beberapa pementasan sering dipadukan dengan kesenian campur sari.
Kesenian barongan bersumber dari hikayat Panji, yaitu suatu cerita yang diawali dari iring-iringan prajurit berkuda mengawal Raden Panji Asmarabangun / Pujonggo Anom dan Singo Barong.
Adapun secara singkat dapat diceritakan sebagai berikut :
Prabu Klana Sawandana dari Kabupaten Bantarangin jatuh cinta kepada Dewi Sekartaji putri dari Raja Kediri, maka diperintahlah Patih Bujangganong / Pujonggo Anom untuk meminangnya. Keberangkatannya disertai 144 prajurit berkuda yang dipimpin oleh empat orang perwira diantaranya : Kuda Larean, Kuda Panagar, Kuda Panyisih dan Kuda sangsangan. Sampai di hutan Wengkar rombongan Prajurit Bantarangin dihadang oleh Singo Barong sebagai penjelmaan dari Adipati Gembong Amijoyo yang ditugasi menjaga keamanan di perbatasan. Terjadilah perselisihan yang memuncak menjadi peperangan yang sengit. Semua Prajurit dari Bantarangin dapat ditaklukkan oleh Singo Barong, akan tetapi keempat perwiranya dapat lolos dan melapor kepada Sang Adipati Klana Sawandana. Pada saat itu juga ada dua orang Puno Kawan Raden Panji Asmara Bangun dari Jenggala bernama Lurah Noyontoko dan Untub juga mempunyai tujuan yang sama yaitu diutus R. Panji untuk melamar Dewi Sekar Taji. Namun setelah sampai dihutan Wengker, Noyontoko dan Untub mendapatkan rintangan dari Singo Barong yang melarang keduanya utuk melanjutkan perjalanan, namun keduanya saling ngotot sehingga terjadilah peperangan. Namun Noyontoko dan Untub merasa kewalahan sehingga mendatangkan saudara sepeguruannya yaitu Joko Lodro dari Kedung Srengenge. Akhirnya Singo Barong dapat ditaklukkan dan dibunuh. Akan tetapi Singo Barong memiliki kesaktian. Meskipun sudah mati asal disumbari ia dapat hidup kembali. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke R. Panji, kemudian berangkatlah R. Panji dengan rasa marah ingin menghadapi Singo Barong. Pada saat yang hampir bersamaan Adipati Klana Sawendono juga menerima laporan dari Bujangganong ( Pujang Anom ) yang dikalahkan oleh Singo Barong. Dengan rasa amarah Adipati Klana Sawendada mencabut pusaka andalannya, yaitu berupa Pecut Samandiman dan berangkat menuju hutan Wengker untuk membunuh Singo Barong. Setelah sampai di Hutan Wengker dan ketemu dengan Singo Barong, maka tak terhindarkan pertempuran yang sengit antara Adipati Klana Sawendana melawan Singo Barong. Dengan senjata andalannya Adipati Klana Sawendana dapat menaklukkan Singo Barong dengan senjata andalannya yang berupa Pecut Samandiman. Singo Barong kena Pecut Samandiman menjadi lumpuh tak berdaya.
Akan tetapi berkat kesaktian Adipati Klana Sawendana kekuatan Singo Barong dapat dipulihkan kembali, dengan syarat Singo Barong mau mengantarkan ke Kediri untuk melamar Dewi Sekartaji. Setelah sampai di alun-alun Kediri pasukan tersebut bertemu dengan rombongan Raden Panji yang juga bermaksud untuk meminang Dewi Sekartaji. Perselisihanpun tak terhindarkan, akhirnya terjadilah perang tanding antara Raden Panji dengan Adipati Klana Sawendano, yang akhirnya dimenangkan oleh Raden Panji. Adipati Klana Sawendana berhasil dibunuh sedangkan Singo Barong yang bermaksud membela Adipati Klana Sawendana dikutuk oleh Raden Panji dan tidak dapat berubah wujud lagi menjadi manusia ( Gembong Amijoyo ) lagi. Akhrnya Singo Barong Takhluk dan mengabdikan diri kepada Raden Panji, termasuk prajurit berkuda dan Bujangganong dari Kerajaan Bantarangin.
Kemudian rombongan yang dipimpin Raden Panji melanjutkan perjalanan guna melamar Dewi Sekartaji. Suasana arak-arakan yang dipimpin oleh Singo Barong dan Bujangganong inilah yang menjadi latar belakang keberadaan kesenian Barongan.
2. Seni Tayub
Kesenian Barong atau lebih dikenal dengan kesenian Barongan merupakan kesenian khas Jawa Tengah. Akan tetapi dari beberapa daerah yang ada di Jawa Tengah Kabupaten Blora lah yang secara kuantitas, keberadaannya lebih banyak bila dibandingkan dengan Kabupaten lainnya.
Seni Barong merupakan salah satu kesenian rakyat yang amat populer dikalangan masyarakat Blora, terutama masyarakat pedesaan. Didalam seni Barong tercermin sifat-sifat kerakyatan masyarakat Blora, seperti sifat : spontanitas, kekeluargaan, kesederhanaan, kasar, keras, kompak, dan keberanian yang dilandasi kebenaran.
Barongan dalam kesenian barongan adalah suatu pelengkapan yang dibuat menyerupai Singo Barong atau Singa besar sebagai penguasa hutan angker dan sangat buas.
Adapun tokoh Singobarong dalam cerita barongan disebut juga GEMBONG AMIJOYO yang berarti harimau besar yang berkuasa.
Kesenian Barongan berbentuk tarian kelompok, yang menirukan keperkasaan gerak seekor Singa Raksasa. Peranan Singo Barong secara totalitas didalam penyajian merupakan tokoh yang sangat dominan, disamping ada beberapa tokoh yang tidak dapat dipisahkan yaitu : Bujangganong / Pujonggo Anom Joko Lodro / Gendruwo Pasukan berkuda / reog Noyontoko Untub.
Selain tokoh tersebut diatas pementasan kesenian barongan juga dilengkapi beberapa perlengkapan yang berfungsi sebagai instrumen musik antara lain : Kendang,Gedhuk, Bonang, Saron, Demung dan Kempul. Seiring dengan perkembangan jaman ada beberapa penambahan instrumen modern yaitu berupa Drum, Terompet, Kendang besar dan Keyboards. Adakalanya dalam beberapa pementasan sering dipadukan dengan kesenian campur sari.
Kesenian barongan bersumber dari hikayat Panji, yaitu suatu cerita yang diawali dari iring-iringan prajurit berkuda mengawal Raden Panji Asmarabangun / Pujonggo Anom dan Singo Barong.
Adapun secara singkat dapat diceritakan sebagai berikut :
Prabu Klana Sawandana dari Kabupaten Bantarangin jatuh cinta kepada Dewi Sekartaji putri dari Raja Kediri, maka diperintahlah Patih Bujangganong / Pujonggo Anom untuk meminangnya. Keberangkatannya disertai 144 prajurit berkuda yang dipimpin oleh empat orang perwira diantaranya : Kuda Larean, Kuda Panagar, Kuda Panyisih dan Kuda sangsangan. Sampai di hutan Wengkar rombongan Prajurit Bantarangin dihadang oleh Singo Barong sebagai penjelmaan dari Adipati Gembong Amijoyo yang ditugasi menjaga keamanan di perbatasan. Terjadilah perselisihan yang memuncak menjadi peperangan yang sengit. Semua Prajurit dari Bantarangin dapat ditaklukkan oleh Singo Barong, akan tetapi keempat perwiranya dapat lolos dan melapor kepada Sang Adipati Klana Sawandana. Pada saat itu juga ada dua orang Puno Kawan Raden Panji Asmara Bangun dari Jenggala bernama Lurah Noyontoko dan Untub juga mempunyai tujuan yang sama yaitu diutus R. Panji untuk melamar Dewi Sekar Taji. Namun setelah sampai dihutan Wengker, Noyontoko dan Untub mendapatkan rintangan dari Singo Barong yang melarang keduanya utuk melanjutkan perjalanan, namun keduanya saling ngotot sehingga terjadilah peperangan. Namun Noyontoko dan Untub merasa kewalahan sehingga mendatangkan saudara sepeguruannya yaitu Joko Lodro dari Kedung Srengenge. Akhirnya Singo Barong dapat ditaklukkan dan dibunuh. Akan tetapi Singo Barong memiliki kesaktian. Meskipun sudah mati asal disumbari ia dapat hidup kembali. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke R. Panji, kemudian berangkatlah R. Panji dengan rasa marah ingin menghadapi Singo Barong. Pada saat yang hampir bersamaan Adipati Klana Sawendono juga menerima laporan dari Bujangganong ( Pujang Anom ) yang dikalahkan oleh Singo Barong. Dengan rasa amarah Adipati Klana Sawendada mencabut pusaka andalannya, yaitu berupa Pecut Samandiman dan berangkat menuju hutan Wengker untuk membunuh Singo Barong. Setelah sampai di Hutan Wengker dan ketemu dengan Singo Barong, maka tak terhindarkan pertempuran yang sengit antara Adipati Klana Sawendana melawan Singo Barong. Dengan senjata andalannya Adipati Klana Sawendana dapat menaklukkan Singo Barong dengan senjata andalannya yang berupa Pecut Samandiman. Singo Barong kena Pecut Samandiman menjadi lumpuh tak berdaya.
Akan tetapi berkat kesaktian Adipati Klana Sawendana kekuatan Singo Barong dapat dipulihkan kembali, dengan syarat Singo Barong mau mengantarkan ke Kediri untuk melamar Dewi Sekartaji. Setelah sampai di alun-alun Kediri pasukan tersebut bertemu dengan rombongan Raden Panji yang juga bermaksud untuk meminang Dewi Sekartaji. Perselisihanpun tak terhindarkan, akhirnya terjadilah perang tanding antara Raden Panji dengan Adipati Klana Sawendano, yang akhirnya dimenangkan oleh Raden Panji. Adipati Klana Sawendana berhasil dibunuh sedangkan Singo Barong yang bermaksud membela Adipati Klana Sawendana dikutuk oleh Raden Panji dan tidak dapat berubah wujud lagi menjadi manusia ( Gembong Amijoyo ) lagi. Akhrnya Singo Barong Takhluk dan mengabdikan diri kepada Raden Panji, termasuk prajurit berkuda dan Bujangganong dari Kerajaan Bantarangin.
Kemudian rombongan yang dipimpin Raden Panji melanjutkan perjalanan guna melamar Dewi Sekartaji. Suasana arak-arakan yang dipimpin oleh Singo Barong dan Bujangganong inilah yang menjadi latar belakang keberadaan kesenian Barongan.
Didalam kelompok seni pertunjukan, tayuban dapat digolongkan tari rakyat tradisional, sifat kerakyatan sangat menonjol, tampak sebagai gambaran dari jiwa masyarakat pendukungnya, yaitu masyarakat pedesaan yang umum dijumpai diwilayah Kabupaten Blora, seperti sifat spontanitas, kekeluagaan, kesederhanaan, sedikit kasar, namun penuh rasa humor.
Sebagaimana ciri khas tari ini yang sudah memasyarakat, maka Tayuban sudah menyebar hampir seluruh Kabupaten Blora. Seni Tayuban pada umumnya dipentaskan pada upacara adat yaitu sedekah desa, sedekah bumi atau upacara adat lain. Juga pada orang punya kerja, memenuhi nadar, khitanan,perkawinan dan sebagainya.
TEMPAT WISATA DI BLORA
1. Goa Terawang Tadanan Blora
Goa Terawang merupakan objek wisata di Blora yang sudah lama terkenal di kalangan wisatawan. Tempat wisata terindah di Blora ini menawarkan pesona keindahan goa yang sangat eksotis dan memanjakan mata.
Goa Terawang ini berada di tepi Jalan Todanan-Blora, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora. Lokasi Bora ini berada di tengah-tengah hutan jati yang dikelola oleh perhutani.
Kawasan ini memiliki luas sekitar 13 hektar, didalamnya terdapat Goa induk dengan ukuran agak besar. Terdapat pula 5 Goa kecil dan 1 sendang.
2. Goa Sentono
Bagi anda yang suka wisata alam yang menantang. Goa Sentono ini menjadi salah satu tempat liburan di Blora yang sangat recomended.
Goa ini merupakan salah objek wisata yang berada di dukuh Sentono. Desa Mandenrejo, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora.
Objek wisata ini menawarkan keindahan pemandang alam yang tampak begitu alami khusunya pada bagian luar Goa Sentono.
Dalam perjalanan menuju Goa sentono ini, anda akan disuguhkan dengan keindahan alam yang tentunya membuat liburan anda semakin lengkap.
Pemandangan yang indah ini juga menjadi salah satu tempat berfoto di Blora yang terfavorit dengan background pemandang Goa.
3. Waduk Bentolo Blora
Objek wisata lainnya yang dapat anda kunjungi di Kabupaten Blora adalah waduk Bentolo. Lokasi Waduk bentolo ini tidak jauh dari Goa terawang, sehingga anda dapat mengunjungi kedua wisata ini.
Waduk Bentolo ini difungsikan sebagai sarana penampungan air yang digunakan untuk mengairi persawahan sekitar. Namun selain untuk irigasi, waduk ini menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan di Kabupaten Blora.
4. Waduk Tempuran Blora
Masih sama seperti waduk Bentolo yang digunakan sebagai sarana irigasi. Waduk Tempuran ini juga digunakan sebagai tempat irigasi sekaligus objek wisata yang indah.
Bedanya, waduk ini sering digunakan sebagai wahana pembinaan atlet-atlet internasional. Tidak hanya itu saja, waduk Tempuran juga digunakan sebagai budidaya ikan keramba. Sangat cocok bagi wisatawan yang memiliki hobi memancing.
Tempat rekreasi di Blora ini sudah menyadiakan beberapa fasilitas, seperti warung makan lesehan yang menyajikan makanan khas Blora.
Jadi, selain berlibur anda juga dapat menyempatkan untuk mengisi perut di objek wisata ini. Objek wisata waduk ini berada di Desa Tempuran, kecamatan Blora.
5. Waduk Greneng Blora
Wisata selanjutnya ini masih berkaitan dengan waduk. Kabupaten Blora ini memiliki banyak waduk yang selain untuk irigasi juga sangat potensial sebagai objek wisata.
Salah satunya adalah waduk Greneng ini. Waduk greneng ternyata merupakan objek wisata yang bisa anda jelajahi.
Waduk Greneng lebih banyak dikelilingi pepohonan maupun tanaman yang menambah indah pemandangan di objek wisata ini. Tempat ini sangat cocok sebagai destinasi tempat pikinik di Blora bersama keluarga.
Waktu yang pas untuk mengunjungi objek wisata ini adalah pada sore hari. Anda dapat menikmati wisata kuliner khas Blora yang membuat liburan semakin menyenangkan dan lengkap.
Jarak dari pusat kota Blora ke waduk Greneng sekitar 12 km. Objek wisata Waduk greneng ini berdekatan dengan Hutan jati milik perhutani.
Lokasi objek wisata ini berada di Dukuh Greneng, desa Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
6. Gunung Manggir Todanan Blora
Spot yang satu ini memiliki pemadangan yang sangat indah yakni Gunung Manggir.
Gunung Manggir ini berada pada ketinggian 250 mdpl dan memiliki luas 4 hektar. Gunung Manggir ini merupakan wisata alam yang berada di perbukitan kapur.
Goa wisata Maggir menawarkan keindahan perbukitan kapur yang diselimuti pepohonan yang banyak diminati para wisatawan. Goa dan sedang yang berada di gunung Manggir ini memiliki air yang alami dan bersih.
Objek wisata alam ini berada di Perbukitan Manggir, Desa Ngumbul, Kecamatan todanan, Kabupaten Blora.
7. Gunung Pencu Blora
Objek wisata ini memang belum begitu terkenal seperti gunung Manggir dan yang lainnya. Namun tetap tidak bisa dianggap remeh karena tetap menawarkan keindahan yang tak kalah dari gunung-gunung lainnya.
Objek wisata ini bernama Gunung Pencu di Blora. Daya tarik dari gunung Pencu ini adalah jika dapat mendaki sampai puncak. Anda dapat melihat Kebupaten tuban Jawa timur yang membentang.
Penasaran bagaimana keindahannya? Silahkan anda coba berkunjung ke objek wisata gunung Pencu ini. Selain memanjakan mata lokasi ini juga termasuk tempat wisata murah di Blora.
Objek wisata ini berlokasi di Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora.
8. Bukit Janjang Blora
Mungkin masih banyak yang belum tau mengenai objek wisata yang satu ini. Bukit janjang menawarkan pemandangan alam yang sangat indah dari atas.
Anda dapat melihat area persawahan dan hutan jati dari puncak bukit janjang. Objek wisata ini merupakan tempat berfoto di Blora terfavorit.
Selain menawarkan pemandanagn yang mempesona. Di Tempat wisata yang ada di Blora Jawa Tengah ini anda akan menemukan makam dari pendiri desa. Yaitu eyang Jati Kusworo dan eyang Jati Kusumo.
Menurut cerita beliau-baliau ini adalah pangeran dari kerajan pajang yang mendiri desa janjang ini. Uniknya lagi setiap setahun sekali didesa ini diadakan sedekah bumi. Biasanya pada waktu itu banyak para wisatawan yang datang ke Bukit janjang ini.
9. Lokomotif Wisata Cepu
Objek wisata daerah Blora selanjutnya adalah lokomotif Wisata Cepu.
Disini anda bisa berwisata dengan mengelilingi hutan dengan kereta api klasik yang dibuat pada tahun 1928M. Kereta ini dibuat oleh Berlinner Maschhinnenbaun dari Jerman.
Pada jaman dulu kereta api ini digunakan untuk mengangkut kayu dari dalam Hutan. Namun sering berjalannya waktu, kereta ini difungsikan sebagai kereta wisata.
Untuk menaiki kereta ini memerlukan biaya yang cukup mahal karena bahan bakarnya meggunakan kayu. Wisata Lokomotif ini berlokasi di Kelurahan Ngelo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, jawa Tengah.
Lokasi ini merupakan tempat wisata di cepu Blora yang populer dikalangan masyrakat lokal maupun luar.
10. Air Terjun Kedung Mansur
Air terjun Kedung Mancur merupakan salah satu objek wisata di Blora yang wajib untuk dikunjungi.
Jika sedang berkibur di Blora, anda bisa menikmati keindahan air terjun yang mempesonakan mata dan membuat betah untuk berlama-lama disini.
Salain itu, kawasan ini sangat cocok digjadikan sebagai tempat hunting di Blora. Bagi anda yang menyukai wisata alam air terjun, dan ingin mengunjungi tempat ini.
Anda harus menyiapkan tenaga ekstra. Ini karena harus berjalan kaki sekitar 1 jam untuk sampai di tempat wisata air terjun di Blora.
Lokasi Air Terjung Kedung Mansur ini berada di Desa Jatisari, Kecamatan banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa tengah.
11. Water Splash Blora
Water Splash ini merupkan salah satu tempat rekreasi keluarga di blora yang terfavorit bai wisatawan. Water Splash ini juga terkenal dengan sebutan Taman Sarbini.
Taman Sarbini atau Water Splash ini terletak di Pusat Kota blora. Jadi sagat terjangkau seklai jika anda ingin berkunjung ke tempat ini.
Taman wisata di kota Blora Jawa Tengah ini menawarkan wisata air dan wahana permainan anak. Diantaranya seperti sepeda roda tiga, mobil-mobilan anak, hingga perpustakaan.
Water Splash berlokasi di Jalan A.Yani, Kelurahan Tempelan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
12. Pemandian Sayuran Blora
Objek wisata Blora yang satu ini adalah Pemandaian Sayuran. Pemandian Sayuran terletak di desa Soko Kecamatan Jepon, kabupaten Blora.
Objek wisata sayuran blora ini memiliki dua kolam renang untuk dewasa dan anak-anak. Wisata pemandian sayuran ini menawarkan kolam renang dengan udara yang sejuk karena pepohonan yang rindang.
Selain itu lokasi yang berada di atas bukit menambah pesona dari wisata pemandian ini.
Dulunya, wisata ini memang sangat diminati. Namun karena tidak dikelola dan kurang terawat, kini tempat wisata alam Blora ini menjadi sepi pengunjung.
13. Monumen Hutan Jati Alam
Selain objek wisata alam Blora seperti waduk dan gunung. Kabupaten Blora terkenal sebagai eksportir terbesar kayu jati di Indonesia.
Maka dari itu, kabupaten Blora ini memiliki monumen hutan jati Alam yang dapat anda kunjungi. Hutan jati atau biasa disebut Gubug payung ini dikelola oleh perhutani KPH cepu.
Daya tarik dari objek wisata yang satu ini adalah Pohon. Terdapat pohon jati berumur ratusan tahun dengan ukuran lebih dari 80 cm.
14. Agrowisata Temanjang Blora
Kabupaten blora terkenal dengan hutannya yang begitu luas. Makatidak salah jika luas hutannya dijadikan sebagai objek wisata yang menarik.
Salah satu objek wisata yang berbasi hutan adalah Agrowisata Temanjang. Agrwosisata temanjang ini juga dikenal dengan nama Dungmandur.
Dinamakan seperti itu karena di tempat ini terdapat kedung yang tidak pernah habis airnya. Diobjek wisata in terdapat begitu banyak pohon jati dan buah-buahan.
Wisata ini sangat cocok digunakan sebagai alternatif liburan bersama keluarga. Agrowisata Temanjang berlokasi di Desa Tumanjang,
15. Wisata Geologi Blora
Beralih dari objek wisata alam di Kabupaten Blora. Kali ini terdapat wisata geologi yang sangat menarik di kabupaten Blora.
Tempat ini merupakan wisata edukasi yang difokuskan di bidang ilmu perminyakan dan gas bumi. Wisata geologi ini pertama kali di kemukakan oleh BPM pada tahu 1890.
Jumlah sumur yang berada disini terbilamg sudah cukup banyak. Jumlahnya mencapai 648 sumur. Sementara 112 sumur mampu menghasilkan minyak sejumlah 16.550.790 m2.
Selain dilakukan pengeboran minyak terbesar, warga sekitar juga sering mengebor dengan skala kecil menggunkan tali dan timba.
Buat anda yang belajar ilmu geologi, tempat ini sangat cocok sebagai tempat menambah pengetahuan.
16. Taman Budaya dan Seni Tirtonadi
Taman Budaya dan Seni Tirtonandi ini merupakan objek wisata yang paling populer di Kabupaten Blora.
Taman Budaya dan Seni Tirtonandi ini masih ramai dikunjungi oleh semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orangtua. Biasanya puncak keramaian wisata ini ketika hari libur tiba.
Objek wisata yang dibangun pada tahun 1960 ini sering sekali disebut sebagai kebun binatang taman Tirtonandi. Hal itu dikarenakan banyaknya hewan langka yang terdapat di objek wisata ini.
Ada beberapa fasilitas yang ditawarkan objek wisata ini yakni kios, taman, kolam renang anak dan masih banyak lagi. Lokasi Taman Budaya dan seni ini berada di Jalan Sudarman, Kota Blora, Jawa Tengah.
17. Taman Seribu Lampu Cepu
Taman Seribu Lampu ini mulai dikembangkan oleh pemerintah kabupaten Blora dan menjadi lebih menarik.
Dulunya, taman seribu lampu ini dibangun sebagai pemisah antar dua jalur yang berlawanan. Sekarang Taman ini menjadi salah satu tempat wisata malam di Blora.
Memang ketika anda melewati lokasi pada siang hari akan terasa biasa saja. Namun jika anda mengunjungi taman seribu lampu ini pada malam hari akan terlihat gemerlap lampu yang begitu indah.
Ditambah lagi, disepanjang jalan terdapat para penjual makanan yang menyajikan berbagai wisata kuliner. Tempat hiburan malam di Blora ini berlokasi di Jalan Raya RSU.