Tradisi Sedekah Bumi Di Blora
Kabupaten Blora kaya akan kebudayaan lokal, salah satu diantaranya adalah Tradisi Sedekah Bumi. Tradisi ini merupakan kebiasaan yang sudah lama dilakukan oleh masyarakat dan turun temurun dari nenek moyang.
Tradisi Sedekah Bumi ini dilaksanakan setiap setahun sekali atau acara tahunan, biasanya yang mengikuti tradisi ini adalah para petani, meskipun tidak menutup kemungkinan seseorang yang merasa telah mencari dan mendapatkan rejeki di desa itu. Bagi mereka, Sedekah Bumi ini mempunyai makna yang sangat besar dan mendalam dan bukan hanya rutinitas tahunan saja.
Sedekah Bumi sudah menjadi tradisi yang menyatu dengan masyarakat dan sudah tidak dapat dipisahkan lagi, dan kebudayaan ini mengisyaratkan tentang kelestarian alam agraris di blora.
Suasana meriah sedekah bumi di blora
Di setiap desa akan berbeda waktu saat melaksanakan sedekah bumi, perbedaan itu tergantung waktu kapan desa itu akan panen raya, kemudian desa itu baru melaksanakan sedekah bumi. Upacara khas Blora ini biasa disebut "Gas Deso" dalam acara ini para warga akan membuat tumpeng serta jajanan dan makanan tradisional. Sedekah Bumi biasanya diselenggarakan di tempat yang dikeramatkan, seperti: waduk, sumur, balai desa, makam sesepuh, dan tempat yang disepakati oleh seluruh warga desa.
Acara ini memiliki makna yang sangat besar bagi masyarakat yang mengikutinya,yaitu memperkuat tali persaudaraan dan juga kekeluargaanya, terlihat dari warga yang ramai dan saling bertemu atau menemukan teman baru,sehingga memperkuat tali persaudaraan antar warga. Dan juga di dalam acara ini digelar kesenian tradisional khas blora, yaitu Barongan dan Tayub yang membuat meriahnya acara Sedekah Bumi ini.
Jadi inti dari Sedekah Bumi adalah sarana untuk mengucapkan dan mencurahkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia yang diberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar